Rp. 1.000/Kg, adalah harga yang ditanggung pelanggan jika menggunakan jasa layanan pengangkut sampah Pasti Angkut. Sebagian kalangan menganggap mahal, terlebih bagi mereka yang produksi sampah rumah tangganya melimpah, sekira 5-10 Kg per hari. Padahal ini sangat murah jika kita paham mengenai apa yang disebut sampah. Perlu kita sadari, yang disebut sampah adalah campuran dari seluruh sisa barang yang kita konsumsi.

Mari kita bayangkan, ada dua pelaku usaha mikro yang berjualan makanan. Pak Pasti dan Pak Angkut namanya. Kedunya sama-sama menghasilkan sampah 10 kg tiap harinya. Tapi, saat mengunakan jasa Pasti Angkut, Pak Pasti mengeluarkan biaya Rp. 10.000, sedangkan Pak Angkut mengeluarkan biaya jauh lebih murah, yaitu hanya Rp. 2.000.

Kenapa bisa berbeda?

Pak Pasti mencampur semua sampahnya, sehingga 10Kg sampah yang ia produksi dihitung semuanya sebagai sampah. Sementara, Pak Angkut melakukan pemilahan sampah secara mandiri sebelum seluruh sampahnya diangkut oleh petugas. Sehingga, yang dianggap sampah oleh Pasti Angkut hanya 2Kg.

Pak Angkut sadar, bahwa sampah adalah limbah konsumsi yang masih tercampur. Limbah konsumsi yang sudah dipilah tidak kenai biaya pengangkutan oleh Pasti Angkut.

Lalu bagaimana Pak Angkut memilah sampah-sampanya?

Secara sederhana, dalam memilah sampah kita dapat mengkategorikan atas tiga kelompok, yaitu sampah organik, rosok, dan residu. Tiga kategori ini diperlakukan beda oleh Pasti Angkut. Ada yang dikenai biaya, tidak dikenai biaya, hingga dibeli oleh Pasti Angkut.

Samapah Organik (Tidak Dikenai Biaya)

Sampah Organik bisa kita manfaatkan sebagai pupuk dan sejenisnya. Segala yang bisa membusuk dan diurai oleh organisme bisa disebut sampah organik. Sampah ini yang paling besar masa bobotnya.

Tiap hari sisa-sisa bahan makanan yang kita konsumsi pasti akan mengendap di tong sampah. Bila tidak kita kelola akan meninggalkan bau, karena corak umum sampah organik rumah tangga adalah sampah basah. Pasti Angkut tidak menghitung jesis ini sebagai sampah. Jika petugas Pasti Angkut mengambil, maka sampah organik ini tidak akan ditimbang.

Sampah Rosok (Dibeli oleh Pasti Angkut)

Adapun sampah rosok, jenis ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Banyak orang yang bergantung pada sampah ini. Bahkan merosok sudah sejak lama menjadi sebuah profesi. Rosok dapat dikatakan sebagai limbah produksi yang dapat diolah kembali. Limbah itu bisa berupa plastik, kaca, besi. Kita tidak perlu memiliki kapasitas untuk mengolah jenis ini.

Jika kita sanggup untuk memiliahnya, pun bisa menguntungkan. Sampah rosok yang telah kita pilah dapat kita jual ke pengepul. Dalam layanan pasti angkut, jenis ini sudah tidak boleh dikatakan sampah melainkan komoditas. Karena jika menggunakan layanan Pasti Angkut, komoditas rosok akan dihargai sesuai beratnya. Ini bisa mengurangi biaya sampah kita.

Sampah Residu (Dikenai Biaya Rp.1000/Kg)

Sedangkan sampah yang masih tercampur atau residu itulah yang menjadi beban pelanggan jika menggunakan layanan Pasti Angkut. Sampah residu secara sederhana dapat dikatakan sebagai sampah yang susah diurai dan didaur ulang. Sampah residu tersebut seperti, kertas kecil, plastik kecil, tisue, popok, pembalut, dan sejenisnya.

Sampah ini jika kita perhatikan paling sedikit besaran bobotnya. Di rumah tangga mungkin sampah ini produksinya tidak terlalu banyak. Lantas bagaimana jika sampah-sampah ini susah diurai dan didaur ulang. Pasti Angkut bekerja sama dengan TPST Kupas untuk mengolah sampah ini menjadi produk yang dinamakan Thermoplast. Produk itu semacam plastik yang berasal dari limbah-limbah residu.

Jadi beban Rp. 1.000 itu hanya berlaku bagi sampah-sampah residu atau sampah yang tercampur. Bila kita telah memilah sampah, maka tentu akan mengurangi beban kita dalam membayar jasa Pasti Angkut. Bukankah ini sangat meringankan kita kedepannya? Dengan memilah sampah, kita bisa untung dan memberi manfaat kepada orang lain.

__________

*Pasti Angkut/Raafi